Oleh: Willie Anggrian
Tabiik pun...
Siang itu, hari Jumat, 20 November 2020 pukul 14.33 WIB masuklah pesan berupa file undangan “202019 – Undangan Seleksi Duta Rumah Belajar” dan diikuti dengan kata-kata “Selamat pak, undangan untuk tdk disebarluaskan” di WA saya yang dikirimkan secara pribadi oleh Bapak Wahyudi, S.Kom (DRB Lampung 2017). Pada saat itu saya belum mengerti maksudnya, kemudian saya buka undangannya dan di lampiran surat tersebut tertulis nama saya dalam Daftar Nama Peserta Kandidat Duta Rumah Belajar 2020 , setiap provinsi menampilkan 5 calon total sehingga ada 170 calon dalam daftar tersebut.Kelak masing-masing akan dipilih 1 orang yang menjadi peserta terbaik dan menyandang gelar yang disebut sebagai Duta Rumah Belajar 2020 biasa DRB 2020. Berikut ini sahabat-sahabat lainnya yang masuk sebagai kandidat (sebutan saja 5 besar SRB Lampung) :
- Nuvis Melodiana Fitriyah dari SMPN 4 Krui Kab. Pesisir Barat
- Febby Rullya Rasyid dari SMAN 4 Bandar Lampung Kota Bandar Lampung
- Fitriyanti dari SMPN 2 Blambangan Pagar Kab. Lampung Utara
- Syukron Fuad dari SMPN 3 Pugung Kab. Tanggamus
- Willie Anggrian dari SMPN 1 Meraksa Aji Kab. Tulang Bawang
Saya terkejut, dan tak tahu harus berekspresi seperti apa. Kemudian kami tergabung dalam WA Grup Baru bernama “5 Besar SRB Lampung 2020”. Bukan apa-apa dalam kegiatan Bimtek PembaTIK 2020 tujuan saya adalah ikut belajar khususnya mengenai bagaimana cara menjadi guru yang melek teknologi yang menjadi tujuan agar saya dapat di sekolah saya. Bukan hanya itu, sebagai pegawai saya juga membutuhkan sertifikat dari hasil mengikuti Bimtek, selain bonus lainnya adalah bisa mengenal guru-guru hebat di seluruh nusantara. Ya, hanya itu yang saya bayangkan, mengingat untuk menjadi peserta terbaik dan kelak menyandang status Duta Rumah Belajar 2020 (DRB Lampung 2020)
tentu saja jauh dari ekspektasi saya.Banyak guru-guru hebat yang memiliki kemampuan, pengalaman dan prestasi yang luar biasa khususnya yang saya kenal dari 30 besar Sahabat Rumah Belajar. Sedangkan saya? Apalah saya, terlalu jauh untuk bermimpi jadi yang terbaik. Lulus Bimtek PembaTIK sampai level 4: berbagi yang artinya masuk sebagai 30 besar terbaik dan menyandang status Sahabat Rumah Belajar (SRB Lampung 2020) saja sudah jadi kejutan luar biasa.
Ternyata, kejutan belum berakhir. Masuk menjadi 5 besar SRB Lampung dan punya kans menjadi peserta terbaik dan menyandang status sebagai Duta Rumah Belajar 2020 di babak grandfinal tinggal selangkah lagi adalah kejutan berikutnya. Perlu diketahui bahwa tak satu pun di antara kami ber-5 yang yakin bahwa kami bisa melangkah sejauh ini. Jika diperhatikan perjalanan kami sejak di level 4 yaitu sebagai 30 SRB Lampung, kami senang para peserta sedang berada di sebuah kompetisi. Kami saling dukung, saling berbagi, tak ada yang namanya bersaing . Tapi, bagaimanapun show must go on . Kami harus menjalani menjalani kami untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Kegiatan yang harus kami ikuti adalah Seleksi Duta Rumah Belajar 2020 , semua dilaksanakan secara Daring seperti webinar maupun pertemuan PembaTIK Tingkat 4: berbagi tak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan tatap muka di hotel (akibat Pandemi Covid-19 yang belum berakhir) . Secara umum terdiri dari 2 kegiatan yaitu:
Pengalaman baru lagi untuk saya, mengikuti seleksi secara online apalagi dengan teknis kegiatan dan fasilitas yang keren menurut saya.
1. Pra Pelaksanaan
- Melengkapi ketentuan administrasi
- Membuat formulir (berisi CV, Critical Incident, dan Rencana Aksi 1 tahun jika dipilih sebagai DRB
- Seluruh peserta mengikuti kegiatan Penjelasan Peserta sebelum kegiatan seleksi hari Senin, tanggal 23 November 2020 pukul 09.00 WIB.
2. Pelaksanaan
- Peserta menjalankan 2 sesi: Sesi Unjuk Kerja dam Sesi Substansi. Sesi Unjuk Kerja selama 10 menit, dan Substansi selama 30 menit.
- Sebelum memasuki Sesi Uji Teknis, peserta akan ditempatkan di ruang tunggu di ruang utama.
- Peserta akan diberikan pengarahan untuk menjalankan Uji Teknis terlebih dahulu, Uji Teknis selesai, peserta dipindahkan ke ruang wawancara.
- Setiap peserta mengikuti jadwal tepat waktu.
- Panitia tidak akan mengadakan sesi susulan.
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya bahwa saya sebelumnya memang tak pernah berani berspektasi terlalu jauh. Saya sudah mengukur kemampuan, sumber daya dan potensi yang saya miliki. Tapi saya bukan karakter yang mudah pasrah dan tampil ala kadarnya. Saya mempersiapkan semuanya, termasuk belajar mengenai materi-materi sebelumnya, menyiapkan aset, dan tentu saja saya tetap mempertahankan ciri khas penampilan saya seperti yang sudah saya bentuk sejak awal. Saya tidak ingin mengecewakan pihak-pihak yang mendukung sebut saja Ibu Bupati Tulang Bawang, Kepala Dinas Pendidikan Tulang Bawang, dan jajaran Dinas Pendidikan Tulang Bawang. Bukan hanya itu, dukungan juga datang dari orang tua dan keluarga saya, sekolah di tempat saya mengabdi SMPN 1 Meraksa Aji, sahabat-sahabat saya. Rekan seluruh rekan SRB dan DRB Lampung yang selalu mendukung kami untuk bisa menjadi lebih baik.
Pada pelaksanaan kegiatan Penjelasan Teknis dari Pusdatin Kemdikbud yang dihadiri oleh seluruh kandidat, semua berjalan lancar. Tim Pusdatin Kemdikbud memberi tambahan semangat dan motivasi untuk kami. Disanalah kami bisa saling melihat meskipun secara tatap maya melalui zoom . Beberapa wajah tak asing, karena kami juga saling follow di medsos (baik FB maupun Instagram) saling intip, saling berbagi, dan saling memotivasi khususnya dalam pembelajaran berbasis TIK.
Tibalah waktu yang dinanti-nanti. Sesuai jadwal saya mendapat giliran seleksi pada hari Rabu, 25 November 2020 pukul 15.40 – 16.20 WIB di kelompok juri 4. Mengejutkan, karena ada beberapa kandidat lain yang terkendala sinyal, maka saya dihubungi rekan saya yang lainnya untuk bisa masuk ke kamar segera, artinya jadwal saya maju. Lebih cepat lebih baik bagi saya, walaupun tetap saja tiba-tiba demam panggung muncul. Saya gupek mencari folder aset yang sudah saya persiapkan sebelumnya, alhamdulillah ketemu. Setelah masuk di ruang tunggu, saya ditanya pantia apakah saya sudah siap untuk ujian? Saya katakan, siap. Hehe…. Penjurian pertama adalah Unjuk Kerja, jurinya 1 orang, beliau dari Pusdatin Kemdikbud. Kemudian beliau mengundi unjuk kerja apa yang saya nanti akan dikerjakan. Saya dapat tugas untuk membuat kelas maya Rumah Belajar (lainnya saya lupa). Alhamdulillah saya bisa bekerja dengan lancar. saya kembali ke ruang tunggu, menanti giliran saya untuk Penjurian Substansi. Ketika giliran saya, saya masuk ke ruang substansi (wawancara), ternyata di ruang itu ada 3 orang juri yang merupakan PTP dari Pusdatin Kemdikbud. Saya ditanya beberapa hal seperti rencana saya, kelebihan dan kekurangan saya, dsb (maaf ya tak bisa saya share semua, hehe). Dari semua yang ditujukan kepada saya, saya jawab sesuai dengan apa yang saya tahu, dan saya sampaikan dengan kejujuran penuh. Alhamdulillah selesai…sinyal di rumah pun mendukung. Ngomong-ngomong, demi seleksi saya rela ke rumah orang tua saya karena saya tahu sinyal di sana lebih baik (pakai indih*me).
Rabu, 2 Desember 2020 pengumuman hasil seleksi Duta Rumah Belajar 2020, dipilih oleh Nuvis Melodiana Fitriyah dari SMPN 4 Krui Kab. Pesisir Barat sebagai DRB Lampung 2020. Beliau adalah guru hebat yang juga merupakan SRB Lampung 2019, dan di tahun 2020 menjadi SRB dan terus menjadi DRB Lampung 2020. Selamat Bu Melodi… kami akan terus mendukungmu.
Bonus untuk kami yang berhasil masuk sampai babak Grandfinal seleksi Duta Rumah Belajar selain mendapat Sertifikat PembaTIK Level 4: berbagi, kami juga mendapat penghargaan Piagam. Sangat lumayan untuk tambahan portofolio dan angka kredit pegawai. Selain itu kami juga diundang untuk menghadiri acara Malam Puncak Anugerah Ki Hajar 2020 yang diadakan secara virtual pada tanggal 4 Desember 2020.
Banyak pengalaman sekali yang saya dapatkan dari mengikuti Bimtek PembaTIK. Saya mengikuti Bimtek PembaTIK 2019 dan 2020. Pada Bimtek PembaTIK 2021 saya cukup lulus sampai level 1 saja, tak saya lanjutkan karena saya berharap semoga banyak guru-guru hebat lain yang mau bekerja keras. Saya sudah cukup. Pernah sampai di grandfinal adalah keistimewaan bagi saya.
Sahabat Rumah Belajar Lampung tahun 2020 (SRB Lampung 2020) menyebut saya dengan sebutan " King of Sosmed ", hahaha...
Nampaknya saya harus mengingat kembali dan mencari pengalaman berharga lainnya agar dapat saya bagikan. Ya, saya harus terus belajar.