Oleh: Willie Anggrian
Do the best to get the best adalah motto yang selalu saya
ingat dan laksanakan. Tugas dan tanggung jawab dilaksanakan dengan seluruh
kemampuan yang dimiliki. Lakukan saja yang terbaik dari apa yang saya bisa,
yakinlah kalau sudah melakukan yang terbaik dan ﷲ
subhana wa ta’ala akan menggantikan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Saya bukanlah siswa yang memiliki
banyak prestasi di sekolah. Tapi saya suka mengeksplore diri melalui kegiatan
pengembangan diri dalam Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), maupun kegiatan lainnya.
Sekolah memfasilitasi saya untuk mengembangkan potensi.
Saya adalah putra dari pasangan
suami-istri yang keduanya adalah guru. Ayah saya guru SD dan ibu saya guru SMP.
Profesi orang tua saya menginspirasi saya untuk ikut jadi seorang guru. Guru
adalah profesi dan pengabdian diri kepada masyarakat dan bangsa. Saya bisa berkontribusi
dalam menyiapkan generasi yang akan memimpin bangsa ini. Itu yang membuat saya
bangga menjadi guru.
Guru memiliki 4 kompetensi dasar
yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni; pofesional, pedagogik, sosial dan
kepribadian. Saya bersyukur, di sekolah tempat saya mengabdi memberikan ruang
kepada saya untuk mengembangkan diri sebagai upaya peningkatan kompetensi dasar
seorang guru. Prestasi yang pernah saya dapatkan adalah menjadi guru teladan di
sekolah, menjadi perwakilan MGMP Fisika di tingkat Provinsi, guru pendamping OSN
Fisika tingkat provinsi, ketua panitia sekolah model, juara 3 olimpiade guru
fisika SMA/SMK tingkat kabupaten, dan juara 2 lomba inovasi teknologi tepat
guna yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang.
Saya mengikuti berbagai pelatihan
di tingkat sekolah hingga nasional. Pengalaman saya mengikuti berbagai kegiatan
tersebut selain memperoleh ilmu yang bisa diterapkan untuk mendidik siswa, saya
juga mendapat kesempatan berkumpul dan mengenal banyak orang-orang hebat dan
menginspirasi.
PembaTIK adalah salah satu kegiatan
bimtek yang saya ikuti. Tahun lalu saya ikut sampai lulus di level 2 dan belum
bisa masuk jadi 30 besar. Saya beruntung walaupun saya tidak masuk di level 3
tapi saya menjadi salah satu guru yang diundang oleh LPMP Lampung dalam rangka
kegiatan “Workshop Fasilitasi Pengembangan Konten Rumah Belajar” yang bekerja
sama dengan Pustekkom (kini: Pusdatin) Kemdikbud. Saya bergabung dengan para
SRB dan DRB Lampung. Hal inilah yang membuat saya semakin tertantang untuk ikut
lagi PembaTIK di tahun ini. Saya memulai dari level 3 dan saya lulus, kemudian
ketika diumumkan peserta yang masuk level 4 yaitu 30 besar peserta dari tiap
provinsi terpampang nama saya untuk jadi SRB Lampung benar-benar anugerah bagi
saya. Sedikit demi sedikit mimpi saya menjadi nyata. Saya tidak akan
menyia-nyiakan kesempatan ini.
Level 4 dinamakan level berbagi
saya langsung menyadari bahwa nama level ini sama dengan jargon yang
selalu saya sampaikan di blog maupun youtube yang saya kelola, yaitu berbagi
itu pintar. Banyak orang pintar tapi orang yang paling pintar adalah orang
yang mau berbagi. Berbagi ilmunya kepada orang lain agar semakin banyak yang
memperoleh manfaat dari ilmu yang dibagi. Saya adalah orang yang mau belajar
dan cepat belajar. Maka dari itu melalui motto “Do the best to get the
best” dan jargon saya BERBAGI ITU PINTAR, saya yakin bahwa saya
layak menjadi Duta Rumah Belajar berikutnya.
No comments:
Post a Comment