Friday, October 9, 2020

ESAI: MOTIVASI MENJADI SEORANG DUTA RUMAH BELAJAR (DRB)

Oleh: Willie Anggrian

Willie Anggrian SRB Lampung 2020

BERBAGI ITU PINTAR! KUNCI SUKSES MENJADI NEXT DRB

Do the best to get the best adalah motto yang selalu saya ingat dan laksanakan. Tugas dan tanggung jawab dilaksanakan dengan seluruh kemampuan yang dimiliki. Lakukan saja yang terbaik dari apa yang saya bisa, yakinlah kalau sudah melakukan yang terbaik dan subhana wa ta’ala akan menggantikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Saya bukanlah siswa yang memiliki banyak prestasi di sekolah. Tapi saya suka mengeksplore diri melalui kegiatan pengembangan diri dalam Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), maupun kegiatan lainnya. Sekolah memfasilitasi saya untuk mengembangkan potensi.

Saya adalah putra dari pasangan suami-istri yang keduanya adalah guru. Ayah saya guru SD dan ibu saya guru SMP. Profesi orang tua saya menginspirasi saya untuk ikut jadi seorang guru. Guru adalah profesi dan pengabdian diri kepada masyarakat dan bangsa. Saya bisa berkontribusi dalam menyiapkan generasi yang akan memimpin bangsa ini. Itu yang membuat saya bangga menjadi guru.

Guru memiliki 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru yakni; pofesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Saya bersyukur, di sekolah tempat saya mengabdi memberikan ruang kepada saya untuk mengembangkan diri sebagai upaya peningkatan kompetensi dasar seorang guru. Prestasi yang pernah saya dapatkan adalah menjadi guru teladan di sekolah, menjadi perwakilan MGMP Fisika di tingkat Provinsi, guru pendamping OSN Fisika tingkat provinsi, ketua panitia sekolah model, juara 3 olimpiade guru fisika SMA/SMK tingkat kabupaten, dan juara 2 lomba inovasi teknologi tepat guna yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Tulang Bawang.

Saya mengikuti berbagai pelatihan di tingkat sekolah hingga nasional. Pengalaman saya mengikuti berbagai kegiatan tersebut selain memperoleh ilmu yang bisa diterapkan untuk mendidik siswa, saya juga mendapat kesempatan berkumpul dan mengenal banyak orang-orang hebat dan menginspirasi.

PembaTIK adalah salah satu kegiatan bimtek yang saya ikuti. Tahun lalu saya ikut sampai lulus di level 2 dan belum bisa masuk jadi 30 besar. Saya beruntung walaupun saya tidak masuk di level 3 tapi saya menjadi salah satu guru yang diundang oleh LPMP Lampung dalam rangka kegiatan “Workshop Fasilitasi Pengembangan Konten Rumah Belajar” yang bekerja sama dengan Pustekkom (kini: Pusdatin) Kemdikbud. Saya bergabung dengan para SRB dan DRB Lampung. Hal inilah yang membuat saya semakin tertantang untuk ikut lagi PembaTIK di tahun ini. Saya memulai dari level 3 dan saya lulus, kemudian ketika diumumkan peserta yang masuk level 4 yaitu 30 besar peserta dari tiap provinsi terpampang nama saya untuk jadi SRB Lampung benar-benar anugerah bagi saya. Sedikit demi sedikit mimpi saya menjadi nyata. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Level 4 dinamakan level berbagi saya langsung menyadari bahwa nama level ini sama dengan jargon yang selalu saya sampaikan di blog maupun youtube yang saya kelola, yaitu berbagi itu pintar. Banyak orang pintar tapi orang yang paling pintar adalah orang yang mau berbagi. Berbagi ilmunya kepada orang lain agar semakin banyak yang memperoleh manfaat dari ilmu yang dibagi. Saya adalah orang yang mau belajar dan cepat belajar. Maka dari itu melalui motto “Do the best to get the best” dan jargon saya BERBAGI ITU PINTAR, saya yakin bahwa saya layak menjadi Duta Rumah Belajar berikutnya.

No comments:

Post a Comment

BERBAGI PENGALAMAN BERHARGA : SELEKSI DUTA RUMAH BELAJAR 2020

 Oleh: Willie Anggrian Tabiik pun... Siang itu, hari Jumat, 20 November 2020 pukul 14.33 WIB masuklah pesan berupa file undangan “202019 –...